NILAI
TUKAR RUPIAH
Akhir-akhir ini nilai tukar Rupiah
cenderung melemah. Hal yang sama juga dialami oleh mata uang beberapa
negara emerging markets (negara berkembang yang sedang
mengalami pertumbuhan ekonomi dengan cepat) lainnya.
Pelemahan rupiah terjadi karena
beberapa faktor eksternal selain faktor internal, seperti defisit neraca
transaksi berjalan. Banyak pengaruhnya dari faktor eksternal, contohnya rencana
AS untuk mengurangi stimulus moneter dan kondisi harga-harga komoditi yang
masih terkoreksi di 2015, serta penurunan hasil ekspor Indonesia. Selain itu,
merosotnya pergerakan rupiah lebih didukung kecenderungan melambatnya ekonomi
negara-negara berkembang, seperti China dan India. Sedangkan dengan
negara-negara maju terjadi pemulihan ekonomi.
Nilai tukar sebuah mata uang
ditentukan oleh hubungan penawaran-permintaan (supply-demand) atas mata
uang. Jika permintaan atas sebuah mata uang meningkat, sementara penawarannya
tetap atau menurun, maka nilai tukar mata uang itu akan naik. Kalau penawaran
sebuah mata uang meningkat, sementara permintaannya tetap atau menurun, maka
nilai tukar mata uang itu akan melemah. Dengan demikian, Rupiah melemah karena
penawaran atasnya tinggi, sementara permintaan atasnya rendah.
Faktor yang menyebabkan penawaran atas rupiah tinggi, sementara atasnya rendah
adalah keluarnya sejumlah besar investasi portofolio asing dari Indonesia.
Keluarnya investasi portofolio asing ini akan menurunkan nilai tukar Rupiah,
karena dalam proses ini, investor menukar Rupiah dengan mata uang negara lain
untuk diinvestasikan di negara lain. Maka akan terjadi peningkatan penawaran
atas Rupiah.
Kenapa investasi portofolio asing
ini keluar dari Indonesia? Alasan yang sering disebut adalah karena rencana the
Fed (bank sentral AS) untuk mengurangi Quantitative Easing (QE).
Karenanya, nilai tukar obligasi dan aset-aset finansial lain di AS akan
naik.Faktor berikutnya yang menyebabkan penawaran tinggi dan permintaan rendah
atas Rupiah adalah neraca nilai perdagangan Indonesia yang defisit. Artinya,
ekspor lebih kecil daripada impor.
Merosotnya Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) belakangan ini juga berkaitan dengan melemahnya nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sementara pelemahan rupiah
dipengaruhi oleh ketidakpastian pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) subsidi. Apabila harga BBM naik otomatis inflasi naik dan suku bunga
negatif akhirnya investor cabut. Dari sisi kurs anjlok otomatis investor akan
rugi sehingga mereka harus menarik diri dari pasar modal. melemahnya pasar
modal Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan melemahnya nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS.
Dampak Melemahnya Rupiah
Dinamika ekspor-impor memang
berdampak pada nilai tukar mata uang. Ekspor meningkatkan permintaan atas mata
uang negara eksportir, karena dalam ekspor, biasanya terjadi pertukaran mata
uang negara tujuan, dengan mata uang negara eksportir. Pertukaran ini terjadi
karena si eksportir membutuhkan hasil akhir ekspor dalam bentuk mata uang
negerinya agar bisa terpakai dalam usahanya. Sebaliknya, impor meningkatkan
penawaran atas mata uang negara importir, karena dalam impor, biasanya terjadi
pertukaran mata uang negara importir dengan mata uang negara asal. Karena
akhir-akhir ini, impor Indonesia lebih besar daripada ekspornya, maka situasi
ini telah melemahkan nilai tukar Rupiah.
Banyak pihak yang terpukul atas
meningkatnya komoditi ekspor di Indonesia, Pertama adalah konsumen, terutama
konsumen kelas bawah, karena pendapatan mereka tidak bisa mengimbangi kenaikan
harga barang. Kedua pihak-pihak dalam rantai distribusi komoditi impor
mulai dari importir sampai pengecer, karena mereka menghadapi pasar dalam
negeri yang menyusut. Ketiga adalah para usahawan yang berorientasi pada
pasar dalam negeri. Keempat rakyat pekerja yang sudah terpukul dari sisi
konsumsi akibat kenaikan harga barang, juga akan dijepit dari sisi upah oleh
pengusaha yang terjepit oleh kenaikan harga alat-alat produksi impor, kenaikan
nilai utang luar negeri dan penyusutan pasar dalam negeri.
Namun, anjloknya Rupiah bukan hanya
berdampak pada kenaikan harga komoditi impor saja. Dampak lainnya yang juga
penting adalah kenaikan nominal Rupiah dari utang luar negeri, karena utang
luar negeri dipatok dengan mata uang asing.
uang Rupiah yang dimiliki pengutang harus ditukar dengan mata uang pembayaran
utang. Akibatnya, nilai tukar Rupiah bisa semakin lemah.
Akan tetapi ada pula pihak yang
diuntungkan oleh krisis Rupiah, jika mata uang suatu negara melemah, maka yang
diuntungkan adalah sektor ekspor yang bahan bakunya (sebagian besar) berasal
dari dalam negeri.
Solusi
Solusi yang paling tepat menjaga
nilai mata uang kita adalah investasi emas. Kapanpun emas akan selalu stabil,
walaupun pernah turun sesaat. Hal tersebut bukan berarti harga emas tidak
stabil. Untuk melakukan investasi tentunya bukan di hitung dalam waktu yang
singkat saja, tetapi investasi bisa dikatakan benar – benar investasi kalau
kita menghitung dalam jangka yang lama, menjaga stabilitas harga dan
mengamankan neraca perdagangan.
Selain itu, BI harus berusaha untuk membuat rupiah lebih menarik dengan
menaikkan Fasilitas Bank Indonesia (Fasbi) minimal 100 basis point.
Perlu segera diambil langkah-langkah fundamental dan struktural. Pengendalian
rupiah, tak semestinya dilakukan dengan mengerem pertumbuhan kredit yang bisa
berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi. Yang harus dilakukan adalah
pengaturan cash flow nasional. Bank Indonesia perlu mempertimbangkan relaksasi
ketentuan untuk melakukan pendalaman pasar valuta asing, untuk memikat aliran
modal masuk (capital inflow).
Namun di sisi lain, Arif menegaskan ekspor harus didorong dan impor harus
sangat dikendalikan. Produksi nasional, mutlak harus didongkrak, termasuk
produksi sektor pertanian, serta industri perkapalan dan sektor kelautan. Agar
impor pangan dan defisit neraca jasa bisa ditekan.
Kebijakan fiskal pemerintah harus disusun dalam kerangka mendorong ekspor.
Misalnya dengan menurunkan pajak ekspor dan promosi perdagangan agresif.
Sebaliknya untuk mengendalikan impor, pajak impor harus dinaikkan dengan
dimulai dari barang mewah.
Selain itu, adanya strategi pengembangan industri dan produksi nasional,
terutama industri menengah dan kecil. Penciptaan lapangan kerja, realisasi
anggaran, serta implementasi program pedesaan, UMKM, dan sosial, perlu
dipercepat.
Melemahnya
nilai tukar rupiah
Nilai tukar atau dikenal pula
sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah perjanjian yang
dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran
barang atau jasa pada saat kini atau di kemudian hari. Nilai tukar merupakan
salah satu indicator kondisi perekonomian suatu negara. Ketidakstabilan nilai
tukar dalam beberapa waktu lalu cenderung memperlihatkan bahwa nilai tukar
rupiah terhadap dollar semakin melemah , hal ini disebabkan beberapa faktor
antara lain :
- Neraca perdagangan tahun ini defisit karena lebih besar
impor daripada ekspor.
- Neraca transaksi berjalan juga mengalami defisit karena
pembayaran-pembayaran utang luar negeri yang banyak jatuh tempo.
- Cadangan devisa yang menurun , Saat ini, cadangan
devisa Indonesia per Agustus 2013 tercatat sekitar 97 miliar dollar AS,
jumlahnya terus menurun dari nilai sebelumnya di awal tahun USD 106 Milyar
.
- Beberapa kebijakan ekonomi pemerintah tidak cukup
efektif dalam mengatasi masalah ini .
- Para petinggi negeri yang bertanggung jawab atas
ekonomi sibuk dengan urusannya masing-masing (politik).
- Budiono sibuk menghadapi skandal Bank Century, Hatta
Rajasa sibuk politik, Gita Wirjawan sibuk konvensi Partai Demokrat. Hal
ini menyebabkan kondisi perekonomian Pada 2014 semakin auto pilot.
- Meningkatnya kebutuhan dollar karena adanya pembayaran
barang2 impor serta pembayaran utang yang jatuh tempo pada akhir bulan
dari perusahaan-perusahaan di Indonesia
Kesimpulannya Indonesia diambang
kesulitan ekonomi yang serius.
Dari penurunan nilai tukar
rupiah sendiri, akan berpengaruh dengan ekonomi makro di indonesia. Secara
garis besar, ada tiga hal yang mempengaruhi yaitu :
- Merosotnya nilai tukar rupiah merefleksikan menurunnya
permintaan masyarakat terhadap mata uang rupiah dan meningkatnya
permintaan mata uang asing sebagai alat pembayaran internasional. Dampak
yang akan terjadi adalah meningkatnya biaya impor bahan bahan baku bagi
perusahaan-perusahaan di Indonesia.
- Meningkatnya tingkat suku bunga, hal ini akan berdampak
pada perubahan investasi di Indonesia.
- Terjadinya Inflasi berkepanjangan akibat komsumsi
masyarakat yang meningkat dan likuiditas berlebih di pasar.
- Meningkatnya harga komoditi impor , karena sebagian
besar harganya ditentukan dengan dollar.
Hal ini mencerminkan kondisi
pertumbuhan perekonomian Indonesia untuk saat ini sedang terhambat meskipun
masih bisa diatasi dengan berbagai kebijakan dari pemerintah maupun Bank
Indonesia. Beberapa kebijakan yang sudah diambil pemerintah dalam hal ini
antara lain adalah :
- Memperbaiki deficit neraca perdagangan dengan mendorong
tingkat ekspor dan memberikan keringanan pajak pada industry tertentu.
- Menjaga pertumbuhan ekonomi dengan memastikan deficit
APBN tetap sebesar 2,38% dan menjaga agar pembiayaan aman.
- Menjaga daya beli masyarakat, dengan mengubah tata
niaga daging sapi dan holtikultura.
- Mempercepat investasi dengan mengoptimalkan system
layanan terpadu satu pintu untuk perizinan investasi.
Semua kebijakan pemerintah diatas
cenderung memberikan efek dalam jangka panjang. Namun , pemerintah tidak
sendirian , kebijakan bank sentral juga turut membantu dalam menstabilkan
kembali nilai tukar rupiah yakni mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau
BI rate di level 7,5 persen dan memutuskan suku bunga lending
facility tetap berada di level 7,5 persen , begitu pula dengan suku
bunga deposit facility yang bertahan di posisi 5,75 persen.
Hal ini mengarahkan inflasi mencapai 4,5 persen plus-minus 1 persen. Hal ini
diharapkan bisa menjaga dan menguatkan kembali nilai tukar rupiah ke bawah
level Rp 12.000 per dolar AS jika didukung oleh menurunnya permintaan dolar AS.
Menurut kami , isu melemahnya nilai
tukar rupiah terhadap dollar haruslah disikapi dengan tenang oleh baik
pemerintah maupun bank sentral. Meskipun berpengaruh pada stabilitas
perekonomian dan mempengaruhi daya beli masyarakat , hal ini dapat diatasi jika
pemerintah dan bank sentral mau mengeluarkan kebijakan yang saling mendukung
satu sama lainnya , tidak berjalan sendiri sendiri, apalagi kebijakan saat ini
yang telah diambil bank sentral sudah sangat efektif , tinggal pemerintah saja
yang mendukung dengan menjaga permintaan dollar AS tetap dalam batas aman.
Saat ini, ekonomi Indonesia sedang
di uji. Nilai tukar rupiah melemah hingga mencapai Rp12.200,00. Namun tidak
hanya berhenti disini, nilai rupiah bisa makin melemah. Hal ini dapat dipicu
oleh beberapa hal, salah satunya adalah tidak seimbangnya neraca perdagangan
Indonesia. Saat ini, pemerintah lebih banyak melakukan impor bahan pangan.
Padahal Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang kaya akan hasil buminya.
Namun, Indonesia saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar tentu saja akan memperburuk kondisi
perekonomian kita.
Menurut kami, ada beberapa penyebab
dari melemahnya nilai tukar rupiah. Yang pertama neraca perdagangan
Indonesia yang mengalami defisit. Neraca perdagangan yang defisit disebabkan
karena saat ini, Indonesia lebih banyak melakukan impor daripada ekspor. Tentu
saja, pengeluaran pemerintah Indonesia menjadi semakin banyak, padahal
pemasukan pemerintah tidak sebanyak pengeluarannya.
Kedua, banyaknya utang luar negeri.
Karena pemasukan negara kita tidak sebanyak dengan pengeluaran, pemerintah pun
harus berhutang. Saat ini, utang pemerintah Indonesia telah banyak yang
memasuki jatuh tempo.
Ketiga, kebijakan pemerintah yang
tidak efektif. Kebijakan pemerintah sebenarnya banyak, namun kebijakan yang ada
tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini di sebabkan banyak petinggi
yang sibuk dengan urusannya masing-masing, sehingga mereka semua tidak dapat
bekerja sama secara maksimal untuk mengatasi berbagai masalah yang ada. Tidak
hanya itu saja, naiknya harga pangan juga salalh satu penyebabnya. Indonesia
merupakan negara agraris, namun Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan
dalam negeri. Hal ini bisa disebabkan karena adanya hambatan cuaca sehingga
terjadi kelangkaan pada beberapa produk. Hambatan cuaca ini mngakibatkan
terlambatnya panen dan terhambatnya distribusi karena banjir. Misalnya saja
cabai yang harganya naik hingga mencapai harga Rp 60.000,00/kg. Ini tentu saja
sangat memprihatinkan dan memaksa pemerintah untuk melakukan impor cabai.
Kenaikan BBM pun adalah salah satu
faktor terbesar yang menyebabkan inflasi, karena apabila harga BBM naik, bisa
di pastikan semua sektor yang ada akan mengalami kenaikan harga. Jika tidak
segera ditangani, tidak menutup kemungkinan nilai tukar rupiah terhadap dollar
akan terus melemah. Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan pun harus segera
mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi hal ini.
Dampak yang di timbulkan dari
naiknya nilai tukar rupiah, menurut kami adalah pertumbuhan ekonomi terhambat.
Akibat adanya inflasi ini, pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan menjadi
terganggu, banyak pembangunan fasilitas yang akan terbengkalai dan terhambat
prosesnya.
Kedua, masyarakat kecil menjadi
semakin sulit. Masyarakat yang berpenghasilan rendah pastinya akan merasakan
dampak dari inflasi ini, harga kebutuhan pokok menjadi tinggi, namun hal ini
tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan mereka.
Ketiga, Industri kecil yang tidak
mampu bertahan akan bangkrut serta harga barang dan jasa mengalami kenaikan.
Oleh karena itu sekarang hampir semua barang produksi di indonesia harganya
mengalami kenaikan, karena untuk memproduksinya mereka juga membutuhkan biaya
yang lebih tinggi dari biasanya yang penyebabnya adalah nilai tukar rupiah
terus meningkat, sehingga untuk menjualnya ke konsumen para produsen juga harus
meningkatkan harganya supaya mereka tidak mengalami kerugian.
Itu adalah sebagian kecil dampak
yang ditimbulkan akibat terjadinya inflasi , masih banyak dampak yang akan
membuat Indonesia semakin terpuruk dengan kondisi perekonomian yang seperti ini.
Pemerintah sebaiknya dapat mengambil langkah yang tepat dengan memilah mana
kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
Solusinya menurut kami adalah dapat
dilakukan dengan cara memperbaiki sistem perekonomian Indonesia. Pemerintah
memiliki banyak kebijakan ekonomi, namun tidak dapat berjalan dengan baik di
lapangan. Hal ini disebabkan karena para petinggi negara saat ini lebih fokus
pada “Pesta Demokrasi” tahun depan. Seharusnya, jika memang mereka mengabdi
untuk negara, mereka harus tetap mengutamakan kepentingan negeri ini.
Kedua, meminimalkan impor dan
mengutamakan ekspor. Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya alam yang
jika dapat di olah dengan baik, seharusnya dapat memberi banyak manfaat bagi
negara ini, namun karena kurangnya perhatian pemerintah, hasilnya pun tidak
dapat menjadi maksimal.
Dan yang terakhir, memaksimalkan
para pelaku industri kecil. Mereka adalah asset bagi perekonomian Indonesia,
namun karena kurangnya perhatian dari pemerintah mereka menjadi tidak berdaya
menghadapi kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Banyak yang bangkrut.
Pemerintah seharusnya dapat membantu dengan memberikan pinjaman kepada mereka
agar usahanya dapat terus berjalan dan berkembang baik.
Banyak cara yang dapat dilakukan
untuk dapat dilakukan untuk menekan tingkat inflasi yang terjadi saat ini.
Menurut kami, ketiga solusi tersebut adalah hal yang paling penting untuk dapat
melakukan perubahan yang lebih baik bagi perekonomian Indonesia.
Isu
Melemahnya Nilai Tukar Rupiah
(Penyebab,
Dampak dan Solusi Pemecahan)
Penyebab dan Dampak
Jakarta – Akhir-akhir ini Negara
Indonesia kita ini dilanda oleh berbagai macam masalah. Mulai dari tingginya
tingkat kasus korupsi, hingga melemahnya nilai tukar mata uang Rupiah.
Melemahnya nilai Rupiah ini adalah permasalahan perekonomian Negara yang kini
sedang kita hadapi di Indonesia. Namun, apakah yang menyebabkan nilai Rupiah
menurun? Nilai tukar Rupiah melemah karena tingginya penawaran dibandingkan
permintaan atas uang Rupiah. Nilai tukar mata uang sangat dipengaruhi atas
permintaan dan penawaran atas mata uang tersebut. Apabila permintaan atas suatu
mata uang meningkat, sedangkan penawaran atasnya tetap atau berkurang, maka
nilai tukar mata uang tersebut tentunya akan naik, begitu pula sebaliknya.
Akan tetapi, apakah yang membuat
penawaran atas Rupiah begitu tinggi, sementara nilai permintaannya rendah? Hal
ini disebabkan oleh dua faktor. Pertama, keluarnya sebagian besar investasi
asing dari Indonesia. Hal ini dikarenakan investor menukarkan mata uang rupiah
dengan mata uang Negara lain untuk di investasikan ke Negara tersebut. Dengan
hilangnya sebagian investor asing dari Indonesia menyebabkan berkurangnya
permintaan atas mata uang rupiah. Adapun indikasi dari keluarnya investasi
portofolio asing ini dapat dilihat dari indeks Harga Saham Gabungan atau disebut
juga HSG yang cenderung menurun seiring dengan menurunnya nilai Rupiah. Kedua,
ialah neraca perdangangan Indonesia yang defisit, yakni nilai Ekspor Indonesia
yang lebih kecil dari nilai Impornya. Dinamika Ekspor dan Impor memang sangat
berdampak kepada nilai mata uang. Hal ini karena saat kita melakukan kegiatan
Ekspor, maka permintaan atas mata uang Rupiah akan meningkat, karena Negara
tujuan secara tidak langsung menukarkan mata uangnya dengan mata uang Negara
Eksportir. Sebaliknya, kegiatan Impor akan menurunkan permintaan atas mata uang
Rupiah dan menaikkan penawarannya sehingga nilai tukar Rupiah pun menurun.
Salah satu dampak dari melemahnya
nilai rupiah adalah berubahnya harga komoditi Impor, baik obyek konsumsi maupun
alat produksi. Harga komoditi Impor biasanya dipatok dengan mata uang Negara
asal, maka apabila nilai mata uang Negara tujuan Impor jatuh, maka harga
komoditi Impor pun akan meningkat. Sebagai contoh, misal di nilai tukar Rupiah
di Indonesia turun sekitar 14% dari nilai US Dollar (9000), maka nilai US
Dollar pun meningkat menjadi sekitar 10.250 Rupiah, dan harga komoditi Impor
pun meningkat sebesar 14%. Kemudian, harga barang-barang Impor di mall, toko,
maupun makanan di restoran dan kafe pun meningkat drastis dan semakin
memperpuruk perekonomian Indonesia.
Solusi Pemecahan
Dengan adanya masalah menurunnya
nilai tukar Rupiah di atas dengan penyebab dan dampaknya, tentunya kita
telah mengetahui dengan jelas bahwa nilai Rupiah mungkin akan lebih jatuh lagi
apabila tidak ada tindakan penyelesaian yang efektif dan efisien. Salah satu
solusi yang dapat kita peroleh adalah dengan memancing investor-investor asing
untuk masuk ke Indonesia dan meningkatkan nilai Ekspor barang serta mengurangi
Impor barang. Investasi asing yang menurun akhir-akhir ini, seperti disebutkan
di atas, jelas-jelas mengurangi nilai tukar Rupiah. Investor asing yang
menanamkan investasinya ke Negara Indonesia ini harus dipancing agar kembali
dan diusahakan agar bertambah jumlahnya dangan terbukanya pasar saham dengan
tawaran yang menarik dan meyakinkan.
Selain itu, penyebab utama
menurunnya nilai ekspor dan naiknya nilai impor ini adalah masalah paling besar
di Negara ini. Kurangnya pengelolaan sumberdaya, kurangnya variasi produk asli
Indonesia, hingga kebutuhan warga Negara Indonesia yang terpancing dengan
Negara-negara besar, seperti Amerika Serikat, Bangsa Eropa, bahkan bangsa Asia
lainnya seperti Jepang, Korea, dan China yang mendominasi gaya hidup dan
fashion, namun meninggalkan produk buatan Negaranya sendiri ini sangat perlu
diperhatikan pemerintah. Warga Indonesia kini senantiasa mengkosumsi
produk-produk impor yang terkesan mewah dibandingkan produk karya anak bangsa
yang kualitasnya tak jauh beda. Pakaian, Aksesoris, Kendaraan, Makanan dan
Minuman, semuanya telah didominasi dengan produk-produk asing. Sebagai contoh,
warga Indonesia cenderung mengkosumsi makanan-makanan fast food khas Negara
Barat seperti Mc Donalds, Kentucky Fried Chicken (KFC), dan lain sebagainya
dibandingkan makanan khas Indonesia seperti Pecel, Soto, dan lain sebagainya.
Begitu juga dengan pakaian, pakaian bermerk dari luar tentunya lebih disukai
dibandingkan merk lokal yang kualitasnya tidak jauh beda dari merk-merk luar
tersebut.
Pemerintah seharusnya memperhatikan
produksi khas Indonesia dan mengurangi impor barang. Lebih baik lagi apabila
produk khas Indonesia lebih ditonjolkan dan ditawarkan di Negara sendiri dan
Negara lain. Pemerintah juga harus memperhatikan peralatan industri di
Indonesia yang kualitas teknologinya tertinggal serta meningkatkan pendidikan
pekerja Industri di Indonesia untuk meningkatkan pasokan ekspor dan mengurangi
impor. Tetapi, langkah ini juga harus didukung oleh warga Indonesia untuk
mengurangi kosumsi produk-produk luar negeri dan lebih mencintai produk dalam
negeri.
Isu melemahnya nilai tukar rupiah
(penyebab, dampak, bagaimana
solusinya)
Pada saat krisis keuangan (dana)
berlangsung secara global, banyak sebab yang dapat terjadi. Salah satunya yaitu
masalah yang melanda Amerika Serikat. Negara ini telah mengalami krisis dana
yang cukup riskan. Untuk menanggulangi hal tersebut, negara Amerika Serikat
menjual sebagian surat berharga (obligasinya) kepada umum. Kurang lebih sekitar
60% telah dibeli oleh bank sentral Amerika yaitu The Fed. Sedangkan untuk 40%
nya, masih dimiliki oleh pemerintah. The Fed selaku bank sentral memilih
memutasikan 60% tersebut. Pihak The Fed melakukannya dengan cara menstimuluskan
60% dana tadi ke negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia,
Malaysia, Thailand dan lain-lain. Indonesia yang telah mendapat stimulun dari
Amerika Serikat mendapat kucuran dana sebesar $80.000.000.000.
Karena adanya krisis yang cukup
kritis ini, The Fed mengeluarkan isu akan menarik stimulun yang ada di
negara-negara berkembang. Isunya, pihak Amerika Serikat akan menarik stimulun
yang ada di Indonesia kurang lebih $30.000.000.000 – $40.000.000.000 dari total
kurang lebih $80.000.000.000 pada isu yang beredar sekitar bulan September.
Karena adanya isu tersebut, menyebabkan nilai tukar rupiah pada bulan September
2013 yang awalnya Rp11.498 / USD berubah menjadi Rp11.900 / USD pada akhir
September. Ternyata pada bulan Oktober 2013, nilai tukar rupiah mulai melemah.
Hal ini berarti, pihak The Fed menarik stimulun yang ada.
Pada pertengahan bulan November
2013, nilai tukar rupiah terhadap dolar kembali menguat menjadi Rp11.450 / USD.
Dan pada bulan Desember 2013, The Fed mengeksekusi tapering yang sesuai
ultimatum sebelumnya yang awalnya diisukan terjadi pada bulan September 2013.
Sehingga nilai tukar rupiah pada Desember 2013 sebesar Rp12.000 / USD.
Hal ini dapat berdampak pada
Indonesia. Defisit anggaran bengkak sampai sekitar $5.000.000.000 dan juga
tentunya akan berdampak pada nilai tukar rupiah, yang akhirnya akan menyebabkan
terjadi inflasi.
Dan yang paling diuntungkan dalam
hal seperti ini adalah para pengusaha atau para perusahaan (investor). Hal ini
dikarenakan mereka membeli dollar pada saat harga dollar turun (dollar
mengalami depresiasi). Sehingga pada saat harga dollar kembali naik (dollar
mengalami apresiasi), maka mereka menukarkan dollar ke mata uang rupiah,
sehingga mereka mendapatkan nilai rupiah yang tinggi. Dampak lainnya, yakni
investor asing yang berada di Indonesia akan menarik investasi / sahamnya dari
Indonesia. Indonesia yang selama ini 80% nya adalah impor (importir) harus
berupaya melakukan ekspor sebanyak banyaknya.
Lalu, solusi terbaik yang perlu
dilakukan pemerintah adalah, yang pertama, merivisi Usaha Kerja
Mandiri (UKM), jadi mendanai pengusaha-pengusaha mandiri Indonesia khusunya
pengrajin Indonesia agar dapat dijual keluar negeri (ekspor). Kedua,
cintai dan belilah produk dalam negeri. Hal itu akan mengurangi penduduk
Indonesia mengkonsumsi produk dari luar negeri. Ketiga,meningkatkan
produksi Sumber Daya Alam yang cukup melimpah di Indonesia.Keempat,
memperbaiki SDM yang ada di Indonesia. Sehingga kualitas SDM yang ada di
Indonesia dapat mengolah SDA yang ada di Indonesia. Lalu yang kelima,
pemberian modal lebih untuk pengusaha kecil / petani yang dapat disalurkan
sebagai subsidi untuk mengolah sebagian lahan / tanah untuk dijual kembali ke
Bulog dan mengelolanya kembali untuk kemudian dijualnya kembali pula.
Wacana pada bulan Januari 2014 , The
Fed selaku bank sentral AS akan menarik stimulus moneternya. Keputusan ini
dinilai bagus karena ketiakpastian telah berkurang. Dari $80.000.000.000
stimulun yang diberikan, The Fed akan menguranginya sebesar $10.000.000.000.
Dengan keputusan ini, investor harusnya sudah bisa mengukur resiko investasi.
Dengan adanya wacana ini, pasar
Indonesia dapat merespon positif keputusan The Fed yang dapat membuat
perekonomian di Amerika Serikat membaik. Membaiknya perekonomian Amerika
Serikat akan mendorong ekspor dari Indonesia ke Amerika Serikat. Hal itu
tentunya akan mempengaruhi tingkat ekspor Indonesia ke beberapa negara seperti
ke Uni Eropa Diana negara itu adalah terget pasar dari Indonesia.
Sekarang rupiah lagi down. Semoga rupiah tidak merosot lagi dipermainkan Dollar dan tidak dipecundangi oleh kebijakan pemerintah sendiri. salam kenal mampir ke blog saya ya
BalasHapusKABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.
Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.
Saya sangat bersyukur kepada Ibu Fraanca Smith karena telah memberi saya pinjaman sebesar Rp700.000.000,00 saya telah berhutang selama bertahun-tahun sehingga saya mencari pinjaman dengan sejarah kredit nol dan saya telah ke banyak rumah keuangan untuk meminta bantuan namun semua menolak saya karena rasio hutang saya yang tinggi dan sejarah kredit rendah yang saya cari di internet dan tidak pernah menyerah saya membaca dan belajar tentang CREDIT UNION DAYA LESTARI di salah satu blog saya menghubungi CREDIT UNION DAYA franca smith konsultan kredit via email:(francasmithloancompany@gmail.com) dengan keyakinan bahwa pinjaman saya diberikan pada awal tahun ini tahun dan harapan datang lagi, kemudian saya menyadari bahwa tidak semua perusahaan pinjaman di blog benar-benar palsu karena semua hautang finansial saya telah diselesaikan, sekarang saya memiliki nilai yang sangat besar dan usaha bisnis yang patut ditiru, saya tidak dapat mempertahankan ini untuk diri saya jadi saya harus memulai dengan membagikan kesaksian perubahan hidup ini yang dapat Anda hubungi Ibu franca Smith via email:(francasmithloancompany@gmail.com)
BalasHapusSaya Widaya Tarmuji, saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah TRACY MORGAN LOAN FIRM. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir 32 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.
BalasHapusTapi Tracy Morgan memberi saya mimpi saya kembali. Ini adalah alamat email yang sebenarnya mereka: tracymorganloanfirm@gmail.com. Email pribadi saya sendiri: widayatarmuji@gmail.com. Anda dapat berbicara dengan saya kapan saja Anda inginkan. Terima kasih semua untuk mendengarkan permintaan untuk saran saya. hati-hati