Jumat, 03 Juni 2016

Torsi Motor Induksi 3 Fasa

KARAKTERISTIK TORSI MOTOR TIGA FASA
Karakteristik torsi motor induksi (Gambar), disebut torsi fungsi dari slip (T = f(slip)). Garis vertikal merupakan parameter torsi (0–100%) dan garis horizontal parameter slip (1,0–0,0). Dikenal ada empat jenis torsi, yaitu:

1. MA, momen torsi awal,
2. MS, momen torsi pull-up,
3. MK, momen torsi maksimum,
4. MB, momen torsi kerja.
Torsi awal terjadi saat motor pertama dijalankan (slip 1,0), torsi pull-up terjadi saat slip 0,7, torsi maksimum terjadi slip 0,2 dan torsi kerja berada ketika slip 0,05. Torsi beban harus lebih kecil dari torsi motor. Bila torsi beban lebih besar dari torsi motor, akibatnya motor dalam kondisi kelebihan beban dan berakibat belitan stator terbakar. Untuk mengatasi kondisi beban lebih dalam rangkaian kontrol dilengkapi dengan pengaman beban lebih disebut thermal overload, yang dipasang dengan kontaktor.
Karakteristik torsi juga bisa disajikan dalam bentuk lain, kita kenal karakteristik putaran = fungsi torsin = f (torsi) lihat Gambar. Garis vertikal menunjukkan parameter putaran, garis horizontal menunjukkan parameter torsi. Ketika motor berputar pada garis n’ didapatkan torsi di titik M’. Ketika putaran berada di nn didapatkan torsi motor diMn. Daerah kerja putaran motor induksi berada pada area n’ dan nn sehingga torsi kerja motor induksi juga berada pada area M’ dan Mn. Berdasarkan grafik = fungsi (torsi) dapat juga disimpulkan ketika putaran rotor turun dari n’ ke nnpada torsi justru terjadi peningkatan dari M’ ke Mn.
Karakteristik motor induksi lainnya lihat Gambar mencakup parameter efisiensi, faktor kerja, ratio arus, dan ratio putaran. Dengan membaca karakteristik motor induksi dapat diketahui setiap parameter yang dibutuhkan. Saat torsi mencapai 100% dapat dibaca ratio arus I/Io = 1; faktor kerja cos ϕ: 0,8; efiseiensi motor 0,85; dan ratio putaran n/ns: 0,92.




Listing Program
Program Menghitung Torsi_Motor_Induksi_3_Fasa;
Uses Crt;
Var Kons,E(Teg),E2,Res2,X2:Real;
       YN : Char ;
        Units : String[2];
Function TorsiFunc(K1:Real; E2:Real; X2:Real; s:Real) : Real ;
Begin
  TorsiFunc (TS) :=( K1 *e2^2*R2) / (R2^2 + X2^2)
  TorsiFunc (TWB):=(K1*(S*E2)^2*R2)/R2^2+(S*X2)^2
  TorsiFunc (TBP):= (3(I2)^2*R2)/S
End;
Begin
   Repeat
       Clrscr;
       Write(^^^^Menghitung Torsi Motor Induksi 3 fasa^^^^);
       Writeln;
       Write(‘Masukkan K:’);
       Readln(Konstanta);
      Write(‘Masukkan R2 [Kilo Ohm] :’);
       Readln (Res2);
       Write(‘Masukkan X2 [Kilo Ohm]:’);
       Readln (XRes2);
      Write (‘Masukkan  E2 [volt]:’);
      Readln (Volt2);
If then;
Writeln;
       Write(‘Masukkan K:’);
       Readln(Konstanta);
      Write(‘Masukkan R2 [Kilo Ohm] :’);
       Readln (Res2);
       Write(‘Masukkan X2 [Kilo Ohm]:’);
       Readln (XRes2);
      Write (‘Masukkan  E2 [volt]:’);
      Readln (Volt2);
Repeat
If Then;
   Write (‘Satuannya Newton meter? Masukkan [Nm]:’);
    Readln(UnitS);
Until (units=’Nm’);
Write (‘Jumlah Torsi Induksi Totalnya adalah ‘);
Writeln  TorsiFunc(TS) :=( K1 *e2^2*R2) / (R2^2 + X2^2)
              TorsiFunc (TWB):=(K1*(S*E2)^2*R2)/R2^2+(S*X2)^2
              TorsiFunc (TBP):= (3(I2)^2*R2)/S,’’,unitS);
    Writeln;
    Write(‘Ulangi?Y atau N):’);
    YN:Readkey;
  Until  (YN in [‘N’,’n’]);
End.





 FLOWCHART





Logika Program Torsi Motor Induksi 3 Fasa
Pertama pada program funcition,  masukanTorsiFunc (TS) :=( K1 *e2^2*R2) / (R2^2 + X2^2) , TorsiFunc (TWB):=(K1*(S*E2)^2*R2)/R2^2+(S*X2)^2  ,TorsiFunc (TBP):= (3(I2)^2*R2)/S
Selanjutnya tentukan masukan function mana yang akan dipilih. Dan sesudah memilih program yang akan dipilih untuk menjalankan program function, keluar lah inputan nya yang akan di tampilkan di dalam layar output.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar