5 Fakta Kehebatan R80, Pesawat Anyar
Besutan Habibie
Reporter
: Sandy | Jumat, 12 September 2014 12:05
Ilustrasi
Dream - Pada usia senja mantan presiden ke-3 RI, Bacharuddin
Jusuf Habibie, 78 tahun, siap membuat dunia dirgantara Indonesia kembali
bergairah.
Ya..., pria yang pernah menjabat menteri riset dan tehnologi
itu berencana membuat suksesor pesawat N250 produksi IPTN (saat ini PT
Dirgantara Indonesia) yang pernah berjaya saat lahir pada 1995.
Pesawat kali ini diberi nama Regio
Prop 80 (R80). Dia mengklaim teknologi yang diadopsi lebih efisien dan canggih,
baik dari segi desain dan mesin.
Pesawat R80 dikembangkan oleh PT
Ragio Aviasi Industri (RAI), perusahaan perancang pesawat terbang komersil
milik Habibie."Penerbangan itu sangat penting. Kita membutuhkan pesawat
terbang N250 yang pernah berjaya di masanya," kata Habibie bersemangat.
Nah, berikut ini adalah rangkuman fakta-fakta menarik pesawat
R80 yang siap membanggakan Indonesia. Simak halaman berikutnya;
Reporter : Sandy | Jumat,
12 September 2014 12:05
Kapasitas Lebih Besar
Dream - R80 merupakan pesawat generasi penerus N250. Proyek
N-250 sempat dihentikan oleh International Monetary Fund (IMF) karena krisis
ekonomi 1998.
Setelah dimodifikasi, badannya
dibuat lebih besar, maka lahirlah R80. Jika kapasitas N250 hanya 50-60 krusi,
R80 memiliki kapasitas yang lebih banyak, yakni 80-90 kursi. Pada 2018 pesawat
ini sudah siap diproduksi dan didaftarkan sertifikat layak terbang.
Reporter : Sandy | Jumat,
12 September 2014 12:05
Lebih Efisien dari Airbus dan Boeing
Dream - Beberapa keunggulan R80 yakni lebih ekonomis, baik
murah dari segi harga, biaya pemeliharaan, juga irit bahan bakar karena
merupakan pesawat terbang berbaling-baling (turboprop).
Pesawat ini juga dapat dikendalikan
secara elektronik atau dikenal istilah fly by wire.
R80 memiliki perbandingan antara angin yang dingin dihasilkan dari udara
di body pesawat dengan angin yang dikeluarkan pada engine di belakang pesawat
lebih tinggi (Bypass ratio).
"Saya menyampaikan bahwa Airbus
atau Boeing itu bypass rationya 12, makin tinggi bypass ratio makin sedikit
konsumsi bahan bakar dan lebih cepat, ini (R80) bypass rationya 40, kami
perhitungkan pesawat terbang ini sasarannya lebih sedkit 30 persen (penggunaan
bahan bakar)," kata Habibie
Baling-baling yang ada di sayap juga
termasuk teknologi baru, karena dapat menentukan antara angin dingin dan angin
panas yang dihasilkan dari mesin. Dengan teknologi ini pesawat dapat melaju
dengan kecepatan tinggi.
Didesain untuk rute pendek dengan
jarak tempuh kurang dari 600 km dan mampu diakomodasi oleh bandara dengan
landasan pendek. Sangat cocok untuk negara kepulauan seperti Indonesia.
Diharapkan R-80 ke depan bisa menghubungkan pulau-pulau terpencil.
Reporter : Sandy | Jumat,
12 September 2014 12:05
Modern & Asli Buatan Anak Bangsa
Dream - R80 dikembangkan sepenuhnya anak-anak bangsa.
Desainnya dikerjakan oleh 50 ahli, termasuk para ahli dari PT Dirgantara
Indonesia.
Komisaris PT RAI Ilham Akbar Habibie
mengatakan saat ini pengembangan R80 sudah memasuki fase akhir pengembangan.
Untuk produksi tahap awal diperlukan dana USD 400 juta.
Pesawat itu rencananya akan
diproduksi bersama PT Dirgantara Indonesia, yang saat ini juga tengah
mengembangkan pesawat baru N219.
Diharapkan kelahiran R80 mampu
mengangkat pamor industri dirgantara nusantara, setelah tenggelam hampir 17
tahun lebih.
Reporter : Sandy | Jumat,
12 September 2014 12:05
Terbang Perdana di Majalengka
Dream - Pesawat R80 akan terbang perdana menjajal bandara
baru di Majalengka pada 2018, tepatnya bulan Agustus. Kemungkinan besar di
Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.
Kata Habibie, keputusan memilih
lokasi penerbangan perdana pesawat itu di Majalengka dilakukan setelah
mendengar pemerintah Jawa Barat yang sedang menyiapkan bandara baru di sana.
Reporter : Sandy | Jumat,
12 September 2014 12:05
Sudah Laris di Pasaran
Dream - Tiga maskapai telah menandatangani LoI (Letter of
Intent) pembelian pesawat R80.
"Dari 7 maskapai yang
menyatakan minat, sudah 3 yang menandatangani Letter of Intent, bahwa mereka
akan membeli pesawat sebanyak 145 unit," kata Ilham Habibie, Komisaris PT Regio
Aviasi Industri (RAI).
Dua dari tiga maskapai yang sudah
menandatangani Lol adalah Nam Air (Grup Sriwijaya) dan Kalstar Aviation.
Ilham, yang juga anak dari BJ
Habibie, meyakini, nanti akan ada lebih banyak lagi pesanan dari maskapai lain.
Sebab kebutuhan pesawat sejenis R80 akan terus meningkat, menyusul gencarnya
pembangunan bandara di daerah-daerah.
Namun, hingga saat ini mereka belum
menginformasikan lebih lanjut kisaran harga pesawat R80.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar